Sudah menjadi fitrah bagi setiap manusia ingin menyayangi dan ingin pula
disayayangi. Seorang suami menyayangi istri, begitu juga dengan istri
menyayangi suaminya. Setiap orangtua sangat sayang kepada anak~anaknya,
dan anak~anak juga sayang kepada kedua orangtuanya. Bahkan hewan pun
menyayangi anak~anaknya.
Rasa sayang itu dapat dirasakan dengan
jelas dihati, dan akibatnya dapat dilihat oleh mata. Disebabkan rasa
sayang ini setiap orang sanggup mengorbankan apa saja. Disebabkan rasa
sayang ini setiap orang mampu melakukan apa pun. Tak ada yang perlu
diragukan lagi tentang kasih sayang ini. Telah banyak bukti~bukti yang
ada didepan mata kita. Seorang suami sanggup melakukan apa pun untuk
membahagiakan istrinya, dan seorang istri sanggup hidup susah bersama
suaminya. Seorang ibu rela memberikan makanan yang dimilikinya untuk
anaknya, dan rela membiarkan dirinya menahan rasa lapar. Bahkan ada yang
lebih aneh lagi; seorang kekasih sanggup bunuh diri, melepaskan
nyawanya disebabkan rasa sayang itu. Berbagai kejadian~kejadian hebat
dan terjadi diakibatkan rasa sayang ini. Para sahabat nabi sanggup
menjadi tameng saat nabi akan dibunuh oleh musuh~musuh islam. Dan mereka
lebih rela mereka mati tertusuk pedang lawan dari pada nabi yang
terbunuh. Demikian juga diantara sahabat~sahabat nabi. Sebagian mereka
rela mati untuk menyelamatkan yang lain. Begitulah hebatnya
pengaruh~pengaruh yang mampu ditimbulkan oleh rasa sayang ini.
Apabila
rasa sayang terhadap seseorang itu telah muncul, apa pun sanggup
dilakukan. Tentunya kita masih ingat kisah setiap ibu yang melahirkan.
Setiap ibu mempertaruhkan nyawanya saat akan melahirkan kita”buah
hatinya” yang sangat disayanginya. Padahal dengan kesediaannya untuk
hamil dan melahirkan, ini berarti ia telah mempertaruhkan semua
kehidupannya. Boleh jadi ia akan kehilangan nyawanya sebelum dapat
melihat bayinya. Dan belum pasti sang bayi –nanti jika sudah besar-akan
membalas setiap pengobanannya. Inilah sekilas gambaran tentang kasih
sayang.
Setiap orang mempunyai penafsiran yang berbeda~beda dalam
memahami dan memaknai kasih sayang. Ada yang mengagung~agungkan kasih
sayang dengan bahasa”cinta”. Bahkan hingga menjadikannya seperti tuhan
dan menyembahkannya. Ada pula yang membencinya karena pernah kecewa
dalam berkasih sayang. Ada yang mengatakan kasih sayang itu sangat
manis, melebihi manisnya madu. Namun ada pula yang mengatakan kasih
sayang itu sangat pahit, bahkan melebihi pahitnya empedu. Berbagai
pandangan dan anggapan terhadap kasih sayang. Ada yang menganggap kasih
sayang itu obat yang mampu menyembuhkan. Namun ada pula yang menganggap
kasih sayang itu racun yang dapat melumpuhkan. Ini semua bergantung dari
sudut mana ia melihatnya, dan seberapa dalam ia mengenal serta memahami
kasih sayang.
Dalam islam, kasih sayang itu memiliki tempat
tersendiri dan istimewa. Tanpa kasih sayang, seorang muslim akan
dikatakan sebagai orang yang tidak sempurna imannya. Seperti yang
dikatakan dalam sebuah hadits:” tidak sempurna iman salah seorang
diantara kamu sebelum ia mencintai sahabatnya seperti ia mencintai
dirinya sendiri"
Setelah kita mengetahui tentang
pengaruh~pengaruh dan pentingnya kasih sayang, tentunya kita juga ingin
menyayangi dan ingindisayangi. Bagaimana caranya agar kita dapat
menyayangi orang lain? Sebagian orang mengatakan bahwa cinta itu datang
tanpa diundang, dan tumbuh dengan sendirinya tanpa ada pengaruh atau pun
rekayasa orang lain. Mungkin disatu sisi itu benar. Namun perlu kita
ingat bahwa rasa kasih sayang itu memang sudah ada pada diri setiap
manusia. Dan kita bisa mengendalikan kearah mana yang kita inginkan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar