Selasa, 02 Oktober 2012

ketika sahabat menjadi penghianat


Puisi Sahabat Penghianat



Puisi Sahabat penghianat yang pertama ini mungkin belum terlalu emosi atau dalam keadaan yang masih terkendali,sehingga puisi ini masih belum mengeluarkan seluruh amarannya.

Puisi Sahabat | Sahabat Penghianat | Puisi Persahabatan

Sahabat terkadang bisa buat kita senang
Tapi sahabat juga bisa membuat kita terluka
Dikala engkau senang
Dikala engkau sedih

Sahabat…,
Kenapa engkau hadir dalam hdupku
Kenapa engkau membuatku menangis…?
Kenapa engkau tersenyum dalam tangisku?
Begitu mudahnya kau melupakan persahabatan kita…
Sia-sia kita bina persahabatankita ini
Selamat tinggal sahabat sejatiku…
Persahabatan tak butuh keajaiban,,
Yang ada hanya sebuah kebersamaan
Untuk selalu terus berjalan

Persahabatan bukan permainan
Bukan pula sebuah ujian
Juga bukan sebuah hayalan
Persahabatan adalah jembatan
Untuk mencapai sebuah tujuan

puisi rindu untuk sahabat


Puisi Rindu Untuk Sahabat
Tak ada lengkung Senyum
Tersungging padaku belakangan ini
Sama Sekali Tak Kudapati
Tatap mata tertuju Padaku
Aku Bercermin.....
Adakah Khilaf yang tak Kusadari
Aku tanyakan pada hujan...
Percik air berkata entah ?
Aku coba tanyakan pada mendung
Gemuruh itu menjawab tak Tahu ?
Pada siapa lagi aku bertanya
Apa yang membuatmu berubah seperti itu
Rinduku pada ceritamu....
Rinduku pada tawamu....
Adakah sahabat ini tak lagi berguna?
Paling tidak hanya untuk temani kabarmu pada saat ini....


aku dan kamu



Puisi Sahabat
Puisi Sahabat


sepoi angin merambah tubuhku
Tapi tak terlalu dingin
Aku tak tahu harus kemana ku lari
Aku disini tanpa teman
Mungkin aku tak perlu berbasa-basi dengan majasku
Kau tahu nilai sastraku jelek dulu
Aku hanya ingin dapat teman
Berikan aku kasihmu
Bukan makanan atau minuman
Bukan tempat tinggal dan kasur empuk
Hanya engkau
Datanglah kesini
Aku ingin cepat memegang tanganmu
Dan kita jadi teman
Sebelum bibirku makin pucat
Sebelum nafasku akan berhenti disini
Cepat pegang tanganku dan jadikan aku sobatmu
Sebelum tanganku akan jatuh ke tanah penuh debu

puisi sahabat


SAHABAT


Kau lah yang menaruh bintang dalam hati
Kau tak pernah meninggalkanku
Mungkin sesaat aku tak melihatmu dibawah matahari
Tapi ketika sampai pada malam
Kamu selalu disana menjelma pelita
Di lorong paling gelap dan berdebu

Sahabat, kau lah bintang sejati
Yang tertawa, menangis, berjalan
Dan tak henti berkedip di langit hidupku